Pada diabetes melitus tipe 2, pasien dapat memproduksi insulin, akan tetapi sel tubuh tidak merespon insulin dengan normal. Namun demikian, penggunaan insulin terhadap diabetes melitus tipe 2 yaitu untuk mengatasi resistensi sel terhadap insulin itu sendiri. Dengan peningkatan pengambilan glukosa oleh sel dan menurunnya kadar gula darah, akan mencegah dan mengurangi komplikasi lebih lanjut dari diabetes, seperti kerusakan pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Insulin diberikan dengan cara disuntikan di bawah kulit (subkutan). Jaringan subkutan perut adalah yang terbaik karena penyerapan insulin lebih konsisten dibanding tempat lainnya. Terdapat banyak bentuk insulin. Insulin dikasifikasikan berdasarkan dari berapa cepat insulin mulai bekerja dan berapa lama insulin bekerja.
Tipe insulin terdiri dari :
- Aksi cepat (rapid acting)
- Aksi pendek short acting)
- Aksi menengah (intermediate acting)
- Aksi lama (long-acting)
- Campuran (Pre-mixed)
Pemilihan tipe insulin tergantung pada beberapa faktor, yaitu :
- Respon tubuh individu terhadap insulin (berapa lama menyerap insulin ke dalam tubuh dan tetap aktif di dalam tubuh sangat bervariasi dari setiap individu)
- Pilihan gaya hidup seperti : jenis makanan, berapa banyak konsumsi alcohol, berapa sering berolah raga, yang semuanya mempengaruhi tubuh untuk merespon insulin.
- Berapa banyak suntikan per hari yang ingin dilakukan.
- Berapa sering melakukan pengecekan kadar gula darah.
- Usia
- Target pengaturan gula darah.
No comments:
Post a Comment